Mengenal Jagung Titi Dari Flores

BeritaJagung.com - Pernah makan Jagung Titi? mendengar saja mungkin belum. Terlebih bagi orang yang hidup di wilayah Indonesia Bagian Barat. Tapi kalau mereka yang hidup di Wilayah Indonesia Bagian Timur bisa jadi sudah familliar dengan Jagung Titi. Paling tidak, biasanya hanya berbeda penyebutannya. Sementara cara memproses dan penyajiannya kurang lebih sama karena kesamaan kulture budaya.

Jagung Titi merupakan makanan khas dari Desa Waienga, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Makanan ini rutin dibuat setiap hari oleh penduduknya dengan meniti jagung atau menumbuk butiran-butiran jagung menjadi pipih seperti keripik. 

Dengan menggunakan alat sederhana yang terbuat dari batu ceper sebagai alas dan batu lonjong sebagai penumbuk. Membuat keterampilan ini menjadi aktifitas turun-menurun bagi masyarakat setempat. Biasanya aktifitas membuat jagung titi dimulai sejak subuh hngga panggi menjelang terbitnya matahari.

Pertama jagung pulut yang merupakan jagung terbaik untuk membuat Jagung Titi di sangrai terlebih dahulu sampai berwarna kekuningan. Biasanya perubahan warna tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 3 menit atau sebagai penanda biasanya masyarakat tinggal menunggu adanya suara yang ditimbulkan dari jagung yang meledak didalam periuk yang digunakan untuk menyangrai.

Jagung pulut yang sudah di sangrai itulah kemudian di titi. Pada tahap ini perlu ketepatan waktu antara meletakkan butiran jagung dengan menarik telapak tangan agar tidak tertumbuk. Dan Jagung Titi-pun selesai dibuat, siap untuk dimakan bersama lawar. Sejenis ikan teri yang ditambahkan garam dan bawang.

Biasanya titi dibuat untuk dijadikan konsumsi makanan sehari-hari dan sebagian lagi dijual. Umumnya penjualannya masih dalam jumlah yang terbatas dimana 3 mangkuk plastik dihargai Rp10.000,00.